Mari berbagi bersama kami dengan menyalurkan infak/shodaqoh anda. Hubungi 085714186820 atau transfer ke BCA no. rek. 167o695286 a/n OJAK
Senin, 08 April 2013
Selasa, 15 Januari 2013
MANFAAT SILATURAHMI DALAM ISLAM
Selain
Ibadah yang Wajib banyak lagi ibadah mendapat penilaian yang baik dari Allah
salah satunya dalam Islam menyuruh umatnya
memperbanyak silaturrahmi dengan siapapun dan dimanapun. Sebab dalam kehidupan
keseharian, setiap individu selalu membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup
sendiri. Silaturahmi merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan
membawa berkah. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya.
Karena itu merupakan ibadah yang paling indah berhubungan dengan manusia,
sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Silaturahim
termasuk akhlak yang mulia.
Dianjurkan
dan oleh Islam juga diseru. Peringatan yang terdapat dalam Al-Qur’an untuk
tidak memutuskan tali silaturrahmi. Allah Ta’ala telah menyeru hambanya berkaitan
dengan menyambung tali silaturahmi dalam sembilan belas ayat di kitab-Nya yang
mulia. Allah Ta’ala memperingatkan orang yang memutuskannya dengan laknat dan
adzab, diantara firmanNya:
“Maka
apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati
Allah dan ditulikanNya telinga mereka, dan dibutakanNya penglihatan
mereka.” (QS Muhammad :22-23).
Demikian
banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah
semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu
kebutuhan yang dituntut fitrah manusia? Karena dapat menyempurnakan rasa cinta
& interaksi sosial antar umat manusia. Silaturahmi juga merupakan dalil &
tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang.
Memutus
tali silaturrahmi adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam,
Allah berfirman:
"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (Q.S An-Nisaa' : 1)
"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (Q.S An-Nisaa' : 1)
Menurut
Rasulullah SAW, Allah SWT akan melapangkan rezeki orang yang suka menyambung
tali silaturahmi. Allah juga akan memanjangkan umur kepadanya. Dalam sabdanya :
“Barangsiapa
yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan
umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (H.R Bukhari)
Dalam
hadits Abu Hurairah, sabda Rasulullah yang lain:
Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, hendaklah bersilaturahmi"
(Muttafaqun 'alaihi)
Kini dapat kita
mengerti, betapa pentingnya silaturahmi dalam Islam. Maka melihat pentingnya silaturahmi tersebut, berikut merupakan 10
manfaat Silaturahmi menurut Abu Laits
Samarqandi, yaitu:
1. Mendapatkan ridha dari Allah SWT.
1. Mendapatkan ridha dari Allah SWT.
2. Membuat orang
yang kita dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW, yaitu
"Amal yang paling utama adalah membuat seseorang
berbahagia."
3. Menyenangkan
malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi
4. Disenangi oleh
manusia
5. Membuat iblis
dan setan marah.
6. Memanjangkan
usia
7. Menambah
banyak dan berkah rejekinya
8. Membuat senang
orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita
yang masih hidup, namun mereka tidak dapat
berbuat apa-apa. Mereka merasa
bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya
tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan
rasa
kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan
persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka
bersilaturahmi) akan selalu dikenang
sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
Demikianlah 10 manfaat dari suka bersilaturahmi, Semoga
kita termasuk kedalam orang-orang yang suka
bersilaturahmi.... (Hrm, dari berbagai sumber)
25 WASIAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA
Bicara Luqman dengan anaknya
menerusi satu riwayat dalam kitab Tafsir Rahul Ma'ani dan Kitab Hidayatul
Mursyidin, diriwayatkan telah memberikan anaknya dua puluh lima wasiat Yaitu:
1. Hai anakku, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam
1. Hai anakku, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam
di dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah
lautan itu dengan
sampan yang bernama taqwa, isinya ialah iman dan layarnya ialah tawakkal
kepada Allah.
2. Hai anakku, janganlah engkau menelan terus sesuatu makanan kerana manisnya dan janganlah
2. Hai anakku, janganlah engkau menelan terus sesuatu makanan kerana manisnya dan janganlah
terus engkau memuntahkan sesuatu barang kerana pahitnya. Kerana manis
itu belum tentu
mendatangkan kesegaran dan pahit itu belum tentu mendatangkan musibah.
3. Hai anakku, apabila engkau ingin mencari teman sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan
3. Hai anakku, apabila engkau ingin mencari teman sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan
perkara yang menaikkan kemarahannnya. Bila mana dalam kemarahan itu dia
masih berusaha
untuk menginsafkan engkau maka bolehlah engkau ambil sebagai teman dan
sekiranya bukan
demikian maka berhati-hatilah engkau terhadapnya.
4. Perbaikilah tuturkatamu, halus budi bahasamu dan manis wajahmu, kerana engkau akan
4. Perbaikilah tuturkatamu, halus budi bahasamu dan manis wajahmu, kerana engkau akan
disukai orang melebihi sukanya terhadap orang lain yang pernah
memberikan barang yang
berharga kepadanya.
5. Hai anakku, janganlah engkau terlalu mudah ketawa kalau bukan perkara yang menggelikan,
5. Hai anakku, janganlah engkau terlalu mudah ketawa kalau bukan perkara yang menggelikan,
jangan engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau
menanyakan sesuatu yang
tidak ada gunanya bagi diri kamu dan janganlah engkau mensia-siakan
harta dunia kamu.
6. Hai anakku, ambillah harta dunia sekadar keperluanmu, dan nafkahkanlah yang selebihnya
6. Hai anakku, ambillah harta dunia sekadar keperluanmu, dan nafkahkanlah yang selebihnya
untuk akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke bakul sampah, kelak
diri kamu akan
menjadi pengemis yang membebankan orang lain. Sebaliknya jangan engkau
rangkul dunia ini
dan meneguk habis airnya, kerana sesungguhnya semua yang engkau makan
dan pakai itu
adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan orang bodoh dan orang
yang bermuka
dua, kerana akan membahayakan diri kamu.
7. Hai anakku, apabila engkau berteman, jadikanlah dirimu orang yang tidak pernah
7. Hai anakku, apabila engkau berteman, jadikanlah dirimu orang yang tidak pernah
mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarlah dia mengharapkan sesuatu
daripadamu.
8. Jadikanlah dirimu dalam setiap perkara sebagai seorang yang tidak berhajatkan kepada pujian
8. Jadikanlah dirimu dalam setiap perkara sebagai seorang yang tidak berhajatkan kepada pujian
atau menagih sanjungan dari orang lain, kerana penguasaan riya' itu akan
menyebabkan diri
kamu beroleh kecelakaan.
9. Hai anakku, janganlah engkau cenderung kepada dunia semata-mata dan hatimu jangan
9. Hai anakku, janganlah engkau cenderung kepada dunia semata-mata dan hatimu jangan
disibukkan dengan urusan dunia semata-mata, kerana engkau diciptakan
oleh Allah bukan
untuk urusan dunia sahaja. Sesungguhnya tidak ada orang yang lebih hina
melainkan orang
yang terpedaya dengan dunia semata-mata.
10. Hai anakku, usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata-kata busuk, kotor dan
10. Hai anakku, usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata-kata busuk, kotor dan
\
kasar kerana engkau akan lebih selamat apabila berdiam diri. Kalau
berbicara, usahakanlah
agar dirimu mendatangkan manfaat kepada orang lain.
11. Hai anakku, bukanlah sesuatu kebaikan namanya apabila engkau selalu mencari ilmu tetapi
11. Hai anakku, bukanlah sesuatu kebaikan namanya apabila engkau selalu mencari ilmu tetapi
tidak engkau mengamalkannya. Hal itu tidak ubahnya seperti orang yang
mencari kayu
bakar, setelah banyak terkumpul maka dia tidak mampu memikulnya, padahal
dia masih
terus mengumpulkannya.
12. Janganlah engkau makan atau minum yang berlebihan kerana sesungguhnya makan yang
12. Janganlah engkau makan atau minum yang berlebihan kerana sesungguhnya makan yang
terlalu kenyang itu akan merosakkan diri dan pemikiranmu dan alangkah
baiknya makanan
yang lebih itu diberikan kepada anjing sahaja.
13. Barangsiapa yang penyayang, sudah tentu akan disayang, sesiapa yang suka berdiam diri
13. Barangsiapa yang penyayang, sudah tentu akan disayang, sesiapa yang suka berdiam diri
sudah tentu akan selamat daripada berkata-kata tentang perkara yang
mengandungi racun dan
barang siapa yang tidak mampu menahan lidahnya daripada berkata kotor,
sudah tentu akan
menyesal.
14. Hai anakku, bergaul mesralah dengan orang alim dan berilmu. Perhatikanlah kata-kata dan
14. Hai anakku, bergaul mesralah dengan orang alim dan berilmu. Perhatikanlah kata-kata dan
nasihatnya kerana sesungguhnya akan sejuk hati kamu mendengar
nasihatnya, akan hiduplah
hatimu dengan cahaya hikmah dari mutiara kata alim ulama bagaikan tanah
yang subur
disiram air hujan.
15. Hai anakku, bila engkau mengahdapi dua pilihan, menjenguk orang mati atau menghadiri
15. Hai anakku, bila engkau mengahdapi dua pilihan, menjenguk orang mati atau menghadiri
pesta perkahwinan, maka hendaklah engkau memilih menjenguk orang mati.
Sebab
menziarah orang mati itu akan mengingatkan kamu kepada kampung akhirat,
sedangkan
menghadiri pesta perkahwinan itu hanya akan mengingatkan kamu kesenangan
dunia.
16. Makanlah makananmu bersama-sama orang yang taqwa dan musyawarahlah segala
16. Makanlah makananmu bersama-sama orang yang taqwa dan musyawarahlah segala
urusanmu dengan para alim ulama dengan cara memohon nasihat daripadanya.
17. Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan
17. Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan
mendapat penjagaan daripada Allah. Orang yang insaf dan sedar setelah
menerima nasihat
daripada orang lain, akan sentiasa menerima kemuliaan dari Allah swt.
18. Hai anakku, seandainya orang tuamu memarahimu, maka marahnya itu sebagai siraman air
18. Hai anakku, seandainya orang tuamu memarahimu, maka marahnya itu sebagai siraman air
bagi tanam-tanaman yang kering kontang.
19. Jauhilah dirimu dari berhutang kerana sesungguhnya berhutang itu akan menjadikan dirimu
19. Jauhilah dirimu dari berhutang kerana sesungguhnya berhutang itu akan menjadikan dirimu
hina di siang hari dan hina di malam hari.
20. Selalulah berharap kepada Allah agar menjauhkan kamu daripada sesuatu yang menyebabkan
20. Selalulah berharap kepada Allah agar menjauhkan kamu daripada sesuatu yang menyebabkan
kamu menderhaka kepada-Nya. Takutlah kepada Allah dengan benar-benar
takut, tentulah
engkau akan terlepas dari sifat putus asa daripada rahmat Allah swt.
21. Hai anakku, engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu yang besar dan besi
21. Hai anakku, engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu yang besar dan besi
yang amat berat tetapi adalah lebih berat daripada itu semua apabila
engkau mempunyai jiran
yang jahat.
22. Hai anakku, janganlah sekali-kali engkau mengirimkan utusan melalui orang bodoh dan
22. Hai anakku, janganlah sekali-kali engkau mengirimkan utusan melalui orang bodoh dan
jahat. Maka bila tidak ada orang yang baik dan cerdik, sebaiknya engkau
sendiri sahajalah
yang menjadi utusan.
23. Jauhilah sejauh-jauhnya sifat dusta, sebab berrdusta itu enak sekali mengerjakannya bagaikan
23. Jauhilah sejauh-jauhnya sifat dusta, sebab berrdusta itu enak sekali mengerjakannya bagaikan
memakan daging burung, padahal sedikit saja perbuatan dusta yang
dilakukan, akibat dan
bahayanya amat besar.
24. Hai anakku, orang yang merasa dirinya hina dan rendah di dalam beribadah dan taat kepada
24. Hai anakku, orang yang merasa dirinya hina dan rendah di dalam beribadah dan taat kepada
Allah, maka orang itu akan sentiasa tawadhuk kepada Allah, dia akan
lebih dekat kepada
Allah dan sentiasa menghindarkan dirinya daripada melakukan maksiat.
25. Hai anakku, seorang pendusta itu akan hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan
25. Hai anakku, seorang pendusta itu akan hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan
seseorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa memikirkan dan
mengkhayalkan
perkara-perkara yang tidak benar. Ketahuilah bahawa memindahkan batu
besar yang berat
dari tempat asalanya adalah lebih mudah daripada memberi pengertian
kepada orang-orang
yang tidak mau mengerti.
Langganan:
Postingan (Atom)